Dia
masih orang yang sama yang diam-diam aku kagumi sejak pertama kali kenal.
Aku
terpesona kepribadiannya, mengagumi cara berfikirnya, bagaimana dia bersikap,
tanggung jawabnya, totalitasnya, kedewasaannya. Apapun tentangnya menghipnotisku.
Aku
kira aku dulu jatuh hati padanya dan ternyata aku memang jatuh hati. Namun aku
hanya bisa menjadi pengagum rahasianya. Tanpa bercerita dengan siapapun bahwa
diam-diam aku senang memandangnya, deg-degan ketika didekatnya, bahagia luar biasa
ketika bisa bersamanya setiap hari.
Entah
dari mana, bermula dari siapa tiba-tiba muncul guyonan, olok-olokan,
jodoh-jodohan dari teman-teman ku dan dia katanya dia suka sama aku. Deg,
rasanya malu sekali ketika di jodoh-jodohin kayak gitu. Awalnya cuma segelintir
orang-orang saja, tapi lama-lama temen satu organisasi mulai ikut-ikutan
ngejodoh-jodohin kayak gitu. Aku mati kutu, malu, gak tau mau gimana jadi cuma
bisa nyengir kuda ketika mulai di godain temen-temen.
Sampai-sampai
ada satu temen dekatnya menyanyaiku secara pribadi bagaimana perasaanku
terhadapnya.Tentu saja aku tak berani ngaku kalo aku juga suka dia, ahh jadinya
cuma bisa ngeles saja.
Tapi
tak jarang aku diam-diam mengamini apa yang jadi olok-olokan jodoh-jodohan ini.
Melambungkan harap, menaifkan diri.
Entah aku yang kepedean apa aku
sedang berhalusinasi, kadang aku mempergoki dia sedang menatapku juga,
memperhatikan gerak-gerikku. *sepertinya yang ini terlalu berhayal dan aku suka khayalan ini*
Jogja, 23 Mei 2015 16:04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar