Jika akhirnya apa yang kurasakan aku
jatuh cinta padamu. Jangan salahkan aku, itu sepenuhnya hakku.
Pada akhirnya hatiku mengenali rasa nyaman itu sebagai
sayang, mengenali rasa aneh yang tiba-tiba menyesakkan dada itu sebagai
cemburu, mengenali debaran-debaran itu sebagi cinta.
Kamu tak perlu tau bahwa diam-diam aku jatuh hati padamu.
Merindukanmu dari kejauhan. Setiap hari berharap bisa berpapasan denganmu hanya
untuk melihat senyumanmu lalu kemudian kusimpan sebagai penyeimbang
hariku.
Aku mulai cemas ketika kita tak lagi bisa berbincang karena
kehabisan cerita ketika mulai larut malam dan tanpa terasa mulai berganti hari.
Walau terkadang aku lupa diri sampai dini hari masih mengajakmu berkirim pesan
membahas berbagai hal sampai kau terlelap duluan dikamarmu yang nyaman.
Aku suka ketika kita mulai berbagi cerita, berbagi cemas,
berbagi perhatian, berbagi keluh kesah, hingga saling ejek, saling bully,
bahkan saling gombal pun. Dan biasanya aku yang selalu menang gombalin kamu,
dan kamu selalu speechless tak bisa berkata apa-apa. Aku suka. Sungguh aku suka
menggodamu sampai akhirnya saling tuduh pipi siapa yang merona. Ahh tentu saja
pipiku yang paling sering merona tuan.
Jogja, 21 Mei 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar