Rabu, 17 Juni 2015

Akhirnya Aku Mengenali Rasa Itu.

Jika akhirnya apa yang kurasakan aku jatuh cinta padamu. Jangan salahkan aku, itu sepenuhnya hakku.
Pada akhirnya hatiku mengenali rasa nyaman itu sebagai sayang, mengenali rasa aneh yang tiba-tiba menyesakkan dada itu sebagai cemburu, mengenali debaran-debaran itu sebagi cinta.
Kamu tak perlu tau bahwa diam-diam aku jatuh hati padamu. Merindukanmu dari kejauhan. Setiap hari berharap bisa berpapasan denganmu hanya untuk melihat senyumanmu lalu kemudian kusimpan sebagai penyeimbang hariku. 
Aku mulai cemas ketika kita tak lagi bisa berbincang karena kehabisan cerita ketika mulai larut malam dan tanpa terasa mulai berganti hari. Walau terkadang aku lupa diri sampai dini hari masih mengajakmu berkirim pesan membahas berbagai hal sampai kau terlelap duluan dikamarmu yang nyaman.
Aku suka ketika kita mulai berbagi cerita, berbagi cemas, berbagi perhatian, berbagi keluh kesah, hingga saling ejek, saling bully, bahkan saling gombal pun. Dan biasanya aku yang selalu menang gombalin kamu, dan kamu selalu speechless tak bisa berkata apa-apa. Aku suka. Sungguh aku suka menggodamu sampai akhirnya saling tuduh pipi siapa yang merona. Ahh tentu saja pipiku yang paling sering merona tuan. 

Jogja, 21 Mei 2015 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar