Minggu, 14 Juni 2015

Random #2 (bukan) Rumah Tujuanmu

Jika aku bukan rumah tujuanmu, tak apa. Mungkin kau datang hanya sebagai tamu yang singgah karena kecapekan berjalan.
Tak apa, masuklah akan ku buatkan minum penghilang dahagamu. 
Akan ku buatkan makanan pengenyang perutmu.
Akan ku siapkan handuk untuk menyeka peluhmu.
Akan ku siapkan kipas biar kamu tak kegerahan lagi.
Biar setelah ini kau dapat ceria lagi.
Biar kulihat wajahmu yang sumringah lagi, bukan wajah pucat pasi.
Biar kunikmati senyum manismu lagi, bukan bibir yang ditekuk pedih.
Bahkan aku tak segan-segan menyodorkan bahumu jika kau butuh sandaran.
Telingaku pun siap mendengarkan segala keluh kesahmu tentang perjalananmu menemukan dia.
Aku pun dengan sukarela akan menepuk bahumu, mengingatkanmu bahwa kau tak sendiri. 
Tapi tak pernah sekalipun kau menoleh kepadaku. 
Kau palingkan wajahmu ketika semua tentangnya membuatmu tergila-gila.
Rasanya seperti disayat dari jantung terus ke hati. Perih. Berdarah. Tapi aku tau diri aku bukan rumah tujuanmu.
Meskipun kau selalu kerumahku ketika segala hal tentangnya mulai merobohkanmu. Seperti saat ini hatiku ngilu setiap melihatmu bertamu kerumahku dengan keadaan kacau balau, matamu sembab dengan kantung mata hitam benar-benar mirip panda (berapa jam kamu menangis? berapa hari kamu gak tidur?), wajahmu pucat (kamu pasti belum makan seharian), rambut acak-acakan bekas jambakan tanganmu semakin membuatku ngilu.
Rasanya aku benar-benar ingin memaki wanita mana yang tega menyakitimu hingga kamu seperti ini?? ahh tapi aku hanya diam lantas memelukmu erat. “gak apa-apa” ucapku lirih.
Seolah ikut merasakan pedihmu, perihmu aku hanya bisa mendekapmu. Aku hanya ingin ada buatmu saat seperti ini.
Andai kamu tau disini, pintu rumahku selalu terbuka untukmu.
Andai kamu melongok lebih dalam lagi ketika dirumahku.
Kamu akan menemukan pintu kecil, pintu dimana semua hal tentangmu ada di sana. Pintu tentang semua perasaanku bersembunyi dibaliknya.
Kamu lelaki yang tanpa pernah ku duga akan mengetuk pintu itu tapi kamu tak menyadarinya.
Lelaki yang tanpa pernah tau bahwa dia telah menjadi raha dirumahku.

Kost | 14 Juni 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar