Sabtu, 06 Juni 2015

Menghapus Jejaknya


Aku kesulitan kata untuk mengeja.
Tentangmu dan aku yang pernah melangkah bersama.

Menghapus jejakmu aku tak pernah lakukan itu.
Jejakmu memudar begitu saja sejak dua bulan terakhir sebelum kau melepasku.

Aku ingat kala itu, berjuang sendirian itu melelahkan. 
Sungguh.
Akhirnya aku memutuskan berhenti.
Berhenti memperjuangkanmu.
Berhenti memahamimu.
Berhenti menyakiti diriku sendiri.

Namun ternyata yang berhenti tak cuma aku.
Kamu bahkan telah berhenti terlebih dahulu.
Pantas saja, aku tak mampu lagi memahamimu.
Pantas saja, aku tak lagi dapat menjangkau duniamu.
Pantas saja, memperjuangkanmu begitu menyakitkan.

Selamat tinggal.
Jejakmu tak pernah hilang, tapi hanya memudar.

Meski samar jejakmu masih terkenang.



Rumah | 30 Mei 2015
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar