Rabu, 17 Juni 2015

Aku dan duniaku

Bagi orang lain yang mempunyai kehidupan yang ramai, punya banyak teman, suka pergi ketempat-tempat yang ramai melihat duniaku yang terkesan sepi, monoton, dan gak ada ramai-ramainya pasti berfikir “kok betah sih hiudp sendirian gitu?”. “Gak bosen apa yaa dikamar terus?”. “kok lo biasa aja sih gak punya temen main? kalo gw mah pasti udah boring banget”.
Tapi ini duniaku. Ya, dunia yang tak sama denganmu. Aku sudah akrab dengan yang namanya sepi. Aku sudah berteman dengan yang namanya sendiri. Aku akan ngerasa terimidasi jika berada ditempat-tempat ramai, membuat kepalaku pusing seketika. Merasa was-was dengan orang-orang yang lalu lalang. Aku menjadi linglung seketika. 
Namun bagiku, aku masih tetap bisa bertahan di dunia yang ramai yang biasanya ditinggali orang-orang yang memilih dunia ini, aku masih bisa membaur meski canggung tapi itu ini sangat menantang. Memberikan kesan baru, Mengisi sisi lain duniaku.

Namun bagi orang lain yang terbiasa dengan dunia ramainya jika mendadak memasuki duniaku pasti sudah mengeluh ribuan kali. Gak betah. Down mendadak. Sulit beradaptasi dengan sepi, sunyi, dan sendiri. Mereka ketakutan. Bagi mereka duniaku ini gak ada asyik-asyiknya. 

Aku dan duniaku memang aneh bagi sebagian orang. Tapi bukankah hidup itu harus seimbang? kalo didunia diisi hanya dengan keramaian saja dimana kita akan menemukan kedamaian? 

Menghargai setiap pilihan ‘dunia’ tiap orang adalah yang terbaik. Karena hidup ini seimbang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar